Sunday, March 15, 2020

Ringkasan Materi Ujian Nasional Bahasa Indonesia K13 Tahun 2020


Ringkasan Materi UN Bahasa Indonesia SMP

A.    Kisi-Kisi

No
Materi
Level Kognitif
Pengetahuan dan Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
1
Membaca Nonsastra
Menentukan makna kata/kalimat pada teks
Menentukan informasi tersurat teks
Menentukan bagian teks
Menentukan ide pokok teks
Menyimpulkan isi teks
Menyimpulkan pendapat pro/kontra dalam teks
Meringkas isi teks
Membandingkan penggunaan bahasa dan pola penyajian beberapa jenis teks
Menilai keunggulan/ kelemahan teks
Mengomentari isi teks
2
Membaca Sastra
Menentukan makna kata dalam cerpen dan fabel
Menentukan makna tersurat dalam cerpen dan fabel
Menentukan bagian cerpen dan fabel
Menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dan fabel
Menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/fabel
Menyimpulkan sebab/akibat konflik
Membandingkan pola pengembangan cerpen/fabel
Membandingkan penggunaan bahasa cerpen/fabel
Menunjukkan bukti latar dan watak tokoh dalam cerpen/tabel
Mengomentari unsur intrinsik karya sastra
3
Menulis Terbatas
Melengkapi istilah/kata dalam kalimat
Menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks
Melengkapi paragraf dengan kalimat
Melengkapi bagian teks (eksposisi, deskripsi, ulasan, dan lain-lain)
Memvariasikan kata
Memvariasikan kalimat
Menulis dengan ilustrasi tertentu
Mengubah teks ke bentuk lain
4
Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf
Menunjukkan kata yang tidak sesuai kaidah
Menunjukkan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah
Menggunakan kata bentukan sesuai dengan kaidah
Menggunakan konjungsi dalam kalimat
Memperbaiki kesalahan penggunaan kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf
Menentukan alasan kesalahan penggunaan kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf
5
Menyunting Ejaan dan Tanda Baca
Menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan
Menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca
Menggunakan  ejaan
Menggunakan tanda baca
Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan
Memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca
Menentukan alasan kesalahan penggunaan  ejaan dan tanda baca

B.    Materi Membaca Nonsastra
1.     Menentukan makna kata/kalimat pada teks
Makna berarti maksud. Makna kata/kalimat berarti maksud penulis yang terkandung dalam kata/kalimat dan ditujukan kepada pembaca. Makna ada dua macam, yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif berarti makna yang sebenarnya, yang tersurat dalam kata/kalimat tersebut; sedangkan makna konotatif berarti makna tambahan yang bersifat tersirat. Menentukan makna kata/kalimat dalam soal dilakukan dengan cara mencobakan opsi dalam teks secara keseluruhan, kemudian dicari yang paling tepat.
2.     Menentukan informasi tersurat teks
Informasi berarti sesuatu yang diinginkan oleh penulis untuk diketahui pembaca. Informasi tersurat dalam teks berarti informasi yang tertulis pada kalimat-kalimat yang ada dalam teks. Menentukan informasi tersurat dilakukan dengan cara memahami seluruh isi teks kemudian dicocokkan dengan opsi soal.
3.     Menentukan bagian teks
Bagian teks secara umum terbagi menjadi tiga: pendahuluan, inti, dan penutup. Cara menentukan bagian teks yang dirumpangkan dilakukan dengan cara mencobakan opsi-opsi ke dalam teks untuk dipahami secara keseluruhan.
4.     Menentukan ide pokok teks
Inti sebuah paragraf ada dalam satu kalimat, namanya kalimat utama. Inti satu kalimat ada dalam satu kata atau kelompok kata, namanya kata kunci. Mencari ide pokok dilakukan dengan cara mencari kalimat utama atau kata kunci teks tersebut.
5.     Menyimpulkan isi teks
Isi teks dapat berupa informasi, anjuran atau larangan melakukan sesuatu, penilaian terhadap sesuatu, atau pendapat terhadap sesuatu. Menyimpulkan isi teks berarti mencari informasi, larangan, anjuran, penilaian, atau pendapat tersebut.
6.     Menyimpulkan pendapat pro/kontra dalam teks
Pendapat pro berarti pendapat yang setuju dengan permaslahan yang dibahas, sedangkan pendapat kontra berarti sebaliknya. Misalnya, topik teksnya adalah UN tetap dilaksanakan. Pendapat pro berarti pendapat yang setuju UN tetap dilaksanakan seperti tahun-tahun lalu,  sedangkan pendapat kontra berarti pendapat yang tidak setuju kalau UN dtetap dilaksanakan. Menurut pendapat kontra ini UN sudah seharusnya ditiadakan.
7.     Meringkas isi teks
Meringkas berari mengubah teks yang panjang menjadi lebih pendek. Jika teks terbentuk dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup; ringkasan harus meliputi ketiganya. Namun, jika teks hanya berupa satu paragraf, ringkasan dapat berupa inti dari paragraf tersebut.
8.     Membandingkan penggunaan bahasa dan pola penyajian beberapa jenis teks
Penggunaan bahasa dapat berupa penggunaan berbagai bentuk kata (kata berimbuhan, kata ulang, kata daerah, kata asing, dan lain-lain); penggunaan berbagai bentuk kalimat (kalimat berita, tanya, perintah); penggunaan gaya bahasa (majas, peumpamaan, jeniskalimat, dan lain-lain). Pola penyajian teks pada dasarnya ada da macam, yaitu secara induktif dan secara deduktif. Secara induktif berarti dimulai dari hal-hal khusus kemudian menuju ke hal umum; deduktif sebaliknya.
9.     Menilai keunggulan/kelemahan teks
Secara umum sebuah teks terdiri atas tiga komponen, yaitu isi, struktur, dan bahasa. Menilai keunggulan/kelemahan teks berarti menilai keunggulan/kelemahan isi, struktur, dan bahasa teks tersebut. Keunggulan isi tekes terletak pada adanya nilai-nilai, manfaat, atau informasi yang diperoleh pembaca. Keunggulan struktur atau teknik penyajian teks terletak pada runtut-tidaknya atau logis-tidaknya urut-urutan bagian teks. Keunggulan bahasa terletak pada kekomunikatifannya, kesederhanaannya, kejelasannya, atau keindahannya.
10.  Mengomentari isi teks
Mengomentari berarti memberikan penilaian. Mengomentasi isi teks berarti memberikan penilaian terhadap isi teks: penting atau idak, memberikan informasi baru atau tidak, memengaruhi pembaca atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan lain-lain.

C.    Materi Membaca Sastra
1.     Menentukan makna kata dalam cerpen dan fabel
Caranya dengan mencobakan opsi yang ada ke bagian rumpang untuk kita nilai sesuai-tidaknya. Jika opsi kata itu kita masukkan ke bagian rumpang dan menjadikan teks itu bermakna, berarti pilihan kita tepat. Begitu pun sebaliknya.
2.     Menentukan makna tersurat dalam cerpen dan fabel
Makna tersurat adalah makna yang terlihat dalam kalimat-kalimat yang dipergunakan dalam cerita. Istilah lainnya adalah makna yang sebenarnya; sebagai lawan dari makna tersirat.
3.     Menentukan bagian cerpen dan fabel
Bagian cerpen atau fabel meliputi pemaparan/perkenalan (bagian yang menggambarkan siapa saja tokoh cerita); konflik/permasalahan (bagian yang menunjukkan bahwa tokoh cerita terlibat masalah, baik secara internal maupun eksternal); klimaks (bagian yang menunjukkan konflik atau maslaah yang dialami tokoh mencapai puncaknya); peleraian/antiklimaks (bagian yang menunjukkan masalah atau konflik yang dihadapi tokoh mulai menurun; dan penyelesaian (bagian akhir dari cerita).
4.     Menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dan fabel
Simbol berarti lambang atau tanda. Simbol berarti lambang/tanda yang hubungan antara yang menandai dan yang ditandai bersifat mana suka (arbitrer). Misalnya kata merah bisa berarti larangan, berani, atau darah. Makna simbol bergantung kepada budaya masyarakat pemakainya. Memaknai simbl dalam karya sastra disesuaikan dengan isi teks tersebut.
5.     Menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/fabel
Cerpen merupakan prosa yang pendek (hanya menyajikan satu permasalahan) dan bersifat imajinatif. Cerpen tergolong ke dalam sastra baru. Adapun fabel merupakan jenis karya sastra lama yang tokohnya binatang. Meskipun tokohnya binatang, tetapi fabel tetap menceritaka kehidupan manusia. Binatang hanya berupa simbol. Menyimpulkan isi tersirat berarti mencari informasi, inti bacaan, atau amanat bacaan yang tidak secara langsung ada dalam teks.
6.     Menyimpulkan sebab/akibat konflik
Konflik berarti permasalahan. Teks sastra selalu terbentuk dari konflik. Dalam konflik selalu ada sebab dan akibat. Hubungan sebab dan akibat dalam karya sastra ada beberapa macam: (1) satu sebab menyebabkan lahirnya beberapa akibat dan (2) satu sebab melahirkan satu akibat, lalu akibat itu berubah menjadi sebab lahirnya akibat yang lain. Contoh (1) hujan menjadi penyebab banjir, jalan kotor, jemuran tidak kering dan lain-lain. Contoh (2) hujan menyebabkan banjir. Banjir menyebabkan tanah longsor. Tanah longsor menyebabkan lalu lintas macet. Dst.
7.     Membandingkan pola pengembangan cerpen/fabel
Pola pengembangan cerpen/fabel terletak pada alur atau strukturnya. Secara umum bagian cerita terdiri atas pemaparan/perkenalan, konflik/permasalahan, klimaks, peleraian/antiklimaks, dan penyelesaian. Jika menggunakan alur lurus, pola pengembangan cerita mulai dari pemaparan-pemunculan masalah-konflik-klimaks-pelerasian, dan diakhiri dengan penyelesaian. Bisa juga cerita dimulai dari penyelesaian, kemudian mundur mulai pemaparan, pemunculan masalah, dan seterusnya.
8.     Membandingkan penggunaan bahasa cerpen/fabel
Penggunaan bahasa mencakupi pilihan kata, pilihan kalimat, dan pilihan gaya bahasa. Membandingkan penggunaan bahasa berarti melihat perbedaan penggunaan kata, kalimat, atau gaya bahasa dalam cerpen/fabel.
9.     Menunjukkan bukti latar dan watak tokoh dalam cerpen/tabel
Bukti latar dan watak dalam cerpen/fabel dapat berbentuk (1) dialog tokoh dan (2) narasi atau deskripsi dalam cerita yang menunjukkan latar (tempat, waktu, suasana) atau watak tokoh dalam cerita (jahat, baik hati, pemarah, dll).
10.  Mengomentari unsur intrinsik karya sastra
Unsur intrinsik prosa terdiri atas tema, penokohan, alur, setting, sudut pandang, dan gaya bahasa. Unsur intrinsik drama meliputi tema, penokohan, setting, alur, dan dialog. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, tipografi, nada dan suasana, verifikasi (rima, irama, metrum), dan pigura bahasa. Mengomentari unsur intrinsik berarti kita harus memberikan penilaian terhadap unsur-unsur tersebut. Inti penilaian adalah baik-tidak baik, indah-tidak indah, dan tepat-tidak tepat. Contoh mengomentari unsur intrinsik adalah (1) bahasa yang dipergunakan puisi tersebut sangat mudah dipahami, (2) tokoh dalam cerpen tersebut rata-rata memiliki sifat yang tidak manusiawi, (3) alur dalam drama tersebut tidak terlalu jelas muaranya sehingga sulit ditebak jalan ceritanya.

D.    Materi Menulis Terbatas
1.     Melengkapi istilah/kata dalam kalimat
Cara untuk melengkapi kata/istilah cukup dengan mencobakan opsi yang ada ke bagian rumpang, kemudian dibaca ulang apakah makna kalimat sudah lengkap/benar atau belum. Jika sudah lengkap/benar, berarti pilihan kita tepat.
2.     Menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks
Menyusun berarti menata. Cara menyusun kalimat yang acak untuk menjadi paragraf yang terpadu dimulai dengan mencari kalimat utama. Dari kalimat utama itulah kita bisa menata kalimat-kalimat lain sehingga membentuk paragraf yang padu. Letak kalimat utama dapat di awal, tengah, atau akhir.
3.     Melengkapi paragraf dengan kalimat
Caranya hampir sama dengan melengkapi kata dalam kalimat, yakni dengan mencobakan opsi-opsi yang ada ke dalam bagian paragraf yang rumpang. Sebelumnya, kita terlebih dahulu harus mencari bagian rumpang itu termasuk kalimat utama atau kalimat penjelas. Jika yang rumpang kalimat utama, isinya tentu harus opsi yang berupa kalimat utama. Demikian juga jika yang rumpang merupakan kalimat penjelas.
4.     Melengkapi bagian teks (eksposisi, deskripsi, ulasan, dan lain-lain)
Secara umum bagian teks terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, inti, dan penutup. Cara melengkapi bagian teks adalah dengan menetapkan bagian yang rumpang lebih dahulu, apakah merupakan bagian pembuka, inti atau penutup. Setelah itu, tinggal mencocokkan opsi yang sesuai dengan bagian teks yang dirumpangkan.
5.     Memvariasikan kata
Memvariasikan kata berarti mencari bentuk kata yang lain atau bentuk kata yang berbeda, tetapi makna kalimatnya tidak berubah. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencari sinonim kata tersebut (contoh: membantu divariasikan dnegan menolong), mencari kata ganti dari kata tersebut (contoh: Ida dan Adi divariasikan dengan mereka atau keduanya, atau mencari bentuk lain yang bisa menggantikan kata tersebut (contoh: Ida dan Adi divariasikan dengan dua anak muda itu atau sepasang kekasih itu).
6.     Memvariasikan kalimat
Memvariasikan kalimat berarti mengganti kalimat dengan bentuk lain yang memiliki makna yang sama. Caranya dengan (1) mengubah susunan kalimat, seperti “Andi berjalan kaki pagi tadi” divariasikan dengan “Tadi pagi Andi berjalan kaki”; (2) mengubah jenis kalimat, seperti “Tolong hapuskan papan tulis ini!” divariasikan dengan kalimat “Alangkah indahnya jika ada dari kalian yang membantu saya untuk menghapus papan tulis ini”; dan (3) mengganti kalimat lain yang semakna, seperti  “Tetangga saya baik hati” diganti dengan kalimat “Jika saya lupa menutup kran air, tetangga saya selalu membantu menutupnya”.
7.     Menulis dengan ilustrasi tertentu
Langkah pertama adalah dengan mencari hubungan antara kata-kata atau kalimat-kalimat yang ada dalam ilustrasi untuk menemukan inti teks yang akan kita tulis. Inti hubungan antara kata-kata dan kalimat-kalimat itulah yang kemuian kita jadikan ide untuk membangun teks. Prinsipnya semua kata atau kalimat yang ada dalam ilustrasi harus masuk dalam teks yang kita tulis.
8.     Mengubah teks ke bentuk lain
Bentuk lain berarti jenis teks yang lain. Misalnya, dari wawancara diubah menjadi laporan; dari cerpen diubah menjadi drama; dari laporan diubah menjadi narasi; dan lain-lain. Prinsip mengubah bentuk teks adalah maknanya tidak boleh berubah. Yang berubah hanya jenis teksnya.

E.    Materi Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf
1.     Materi Menyunting kata meliputi tiga kisi-kisi, yaitu (1) Menunjukkan kata yang tidak sesuai kaidah, (2) Menggunakan kata bentukan sesuai dengan kaidah, dan (3) Menggunakan konjungsi dalam kalimat. Berikut contoh materinya.

No
Jenis Kesalahan
Salah
Benar
1
Kata salah
Ia seorang atlit renang.
Orang harus mengikuti perkembangan jaman.
Ia seorang atlet renang.
Orang harus mengikuti perkembangan zaman.
2
Kata bentukan salah
efektivitas
mempengaruhi
keefektifan
memengaruhi
3
Konjungsi tidak tepat
Ia bukan pencopet, tetapi pencuri.
Hadiah akan diberikan bagi orang yang berjasa.
Ia bukan pencopet, melainkan pencuri.
Hadiah akan diberikan kepada orang yang berjasa.

2.     Materi Menyunting Kalimat terdiri atas satu kisi-kisi, yaitu (1) Menunjukkan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah. Berikut contoh materinya.

No
Jenis Kesalahan
Salah
Benar
1
Kesalahan struktur
Ini rumahnya Amir.
pertama kali
Ini rumah Amir.
kali pertama
2
Tidak paralel
Langkah penelitian meliputi perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, dan simpulan.
Langkah penelitian meliputi perumusan masalah, pengumpulan data, penganalisisan data, dan pengambilan simpulan.
3
Tidak bernalar
Acara selanjutnya sambutan kepala sekolah. Waktu dan tempat kami persilakan!
Acara selanjutnya sambutan kepala sekolah. Yang terhormat Kepala SMPN 1 Pacitan kami persilakan!

3.     Materi Memperbaiki Kesalahan meliputi tiga kisi-kisi, yaitu (1) Memperbaiki kesalahan penggunaan kata, (2) Memperbaiki kesalahan penggunaan kalimat, dan (3) Memperbaiki ketidakpaduan paragraf. Berikut contoh materinya.

No
Jenis Kesalahan
Salah
Perbaikan
1
Kesalahan penggunaan kata
Ia bangun jam 7 pagi.
Silahkan berangkat duluan!
Ia bangun pukul 07.00.
Silakan berangkat lebih dulu!
2
Kesalahan penggunaan kalimat
Ia bertanya bagaimana caranya menggunakan mikrofon?
Kemarin beberapa orang-orang keracunan tempe bongkrek.
Ia bertanya bagaimana caranya menggunakan mikrofon?
Kemarin beberapa orang keracunan tempe bongkrek.
3
Ketidakpaduan paragraf
Semakin lama, bumi semakin mengalami ketidakseimbangan akibat pemanasan global. Salah satu ketidakseimbangan itu bisa kita lihat dengan adanya proses mencairnya es di kutub. Lapisan es yang ada di kutub bisa mencair seluruhnya dan akan terjadi banjir di mana-mana.
Semakin lama, bumi semakin mengalami ketidakseimbangan akibat pemanasan global. Salah satu ketidakseimbangan itu bisa kita lihat dengan adanya proses mencairnya es di kutub. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung terus-menerus, lapisan es yang ada di kutub bisa mencair seluruhnya dan akan terjadi banjir di mana-mana.

4.     Materi Menentukan Alasan Kesalahan mencakupi tiga kisi-kisi, yaitu (1) Menentukan alasan kesalahan penggunaan kata, (2) Menentukan alasan kesalahan penggunaan kalimat, dan (3) Menentukan alasan ketidakpaduan paragraf. Berikut contoh materinya.

No
Jenis Kesalahan
Contoh Kesalahan
Alasan
1
Penggunaan kata
Ia bangun jam 7 pagi.
Dalam bahasa Indonesia kata jam menunjukkan lamanya waktu, bukan menunjukkan waktunya. Untuk menunjukkan waktu digunakan kata pukul.
2
Penggunaan kalimat
Kemarin beberapa orang-orang keracunan tempe bongkrek.
Kata “beberapa” sudah menunjukkan makna jamak. Demikian juga bentuk ulang “orang-orang”. Dengan demikian kalimat tersebut menggunakan bentuk jamak secara berulang. Untuk memperbaikinya cukup dengan satu bentuk jamak, yaitu beberapa orang atau orang-orang.
3
Ketidakpaduan paragraf
Semakin lama, bumi semakin mengalami ketidakseimbangan akibat pemanasan global. Salah satu ketidakseimbangan itu bisa kita lihat dengan adanya proses mencairnya es di kutub. Lapisan es yang ada di kutub bisa mencair seluruhnya dan akan terjadi banjir di mana-mana.
Kalimat ke-2 dan ke-3 sebenarnya menunjukkan hubungan sebab akibat. Namun, dalam paragraf tersebut belum ada bagian kalimat yang menunjukkan keduanya berhubungan sebab-akibat. Oleh kare itu, cara memperbaikinya adalah dengan menambahkan kalimat, klausa, atau frasa yang menjembatani kalimat ke-2 dan ke-3.

F.    Materi Menyunting Ejaan dan Tanda Baca
1.     Materi menyunting ejaan terdiri atas tiga kisi-kisi, yaitu (1) Menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan, (2) Menggunakan ejaan, dan (3) Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan. Berikut gambaran materi ejaan selengkapnya.

No
Jenis Ejaan
Salah
Benar
1
Pemakaian huruf kapital
Bahasa Indonesia
Silakan, jenderal!
bahasa Indonesia
Silakan, Jenderal!
2
Penulisan kata turunan
bertanggungjawab
mempertanggung jawabkan
bertanggung jawab
mempertanggungjawabkan
3
Penulisan kata ulang
Undang2
berlari lari
Undang-Undang
berlari-lari
4
Penulisan kata majemuk
dutabesar
persegipanjang
duta besar
persegi panjang
5
Penulisan kata depan
kesamping
disekolah
ke samping
di sekolah
6
Penulisan kata ganti
hambaNya
hamba-Nya
7
Penulisan kata sandang
Sikancil
Sangjenderal
Si Kancil
Sang Jenderal
8
Penulisan partikel
kendati pun
rumahpun
kendatipun
rumah pun
9
Penulisan singkatan
Imam SH
d.s.b.
Imam, S.H.
dsb.
10
Penulisan angka & bilangan
Ada 3 orang di sini.
Kambingnya dua puluh empat ekor.
Ada tiga orang di sini.
Kambingnya 24 ekor.
11
Penulisan kata serapan
Legalisir
kwalitas
Legaisasi
kualitas
12
Penulisan kata daerah/asing
Ia tidak memiliki planning yang jelas.
Ia sowan ke rumah gurunya.
Ia tidak memiliki planning yang jelas.
Ia sowan ke rumah gurunya.

2.     Materi menyunting tanda baca terdiri atas tiga kisi-kisi, yaitu (1) Menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca, (2) Menggunakan tanda baca, dan (3) memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca. Berikut gambaran materi tanda baca selengkapnya.

No
Tanda Baca
Salah
Benar
1
Tanda titik (.)
Rp. 13.000
Tabel 4.1. Contoh Tanaman
Rp13.000,00
Tabel 4.1 Contoh Tanaman
2
Tanda  koma (,)
tikus, kucing dan anjing
Andri Wongso S.H.
tikus, kucing, dan anjing
Andri Wongso, S.H.
3
Tanda  titik koma (;)
Ia membeli baju, celana, sarung, apel, pisang, dan semangka.
Ia membeli baju, celana; sarung, apel, pisang, dan semangka.
4
Tanda  titik dua (:)
Mereka memerlukan perabot rumah tangga, kursi, meja, dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan, hidup atau mati.
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
5
Tanda seru (!)
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken.
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia.
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!
6
Tanda petik (“...”)
Puisi Sore Hari ada dalam kumpulan puisi “Menepis Hari, Merona Hati” halaman 16-19.
Puisi “Sore Hari ada dalam kumpulan puisi Menepis Hari, Merona Hati halaman 16-19.
7
Tanda kurung ((...))
KTP (Kartu Tanda Penduduk) planning (perencanaan)
Kartu Tanda Penduduk(KTP)
perencanaan (planning)

3.     Menentukan alasan kesalahan penggunaan  ejaan dan tanda baca

No
Jenis Kesalahan
Contoh Kesalahan
Alasan Kesalahan
1
Penggunaan Ejaan
Jadual= jadwal
Tidak sesuai dengan sistem penyerapan kata asing. Kata jadwal dari bahasa Arab menggunakan huruf wau (W).


disini= di sini
Kata sini menunjukkan tempat, sehingga bentuk /di/ pada kata tersebut merupakan kata depan, bukan awalan. Oleh karena itu, penulisannya harus dipisah.


Pasca panen= pascapanen
Bentuk /pasca/ merupakan imbuhan (awalan). Dalam bahasa Indonesia penulisan imbuhan harus dirangkai dengan kata yang mendahului atau mengikutinya.
2
Penggunaan Tanda Baca
Iwan, S.H. = Iwan Slamet Himawan
SH pada kata tersebut merupakan singkatan nama, bukan singkatan gelar. Oleh karena itu, penulisannya tidak perlu dibatasi tanda koma (,).


Iwan SH = Iwan Sarjana Hukum
SH pada kata tersebut merupakan singkatan gelar. Oleh karena itu, batas antara nama dan singkatan gelar harus dibatasi tanda koma (,)


No comments:

Post a Comment

TUGAS LIBURAN KELAS VIII